Pages

Ayat - Ayat Cinta


Sebelumnya novel dengan judul yang sama, Ayat-Ayat Cinta, udah lebih dulu membius dengan ceritanya yang luar biasa. Novel yang mendeskripsikan cinta dengan cara yang lain. Dengan cara yang bener-bener indah. Dan bukan hanya tentang cinta tapi juga ikhlas dan sabar. Waktu ada isu bakalan ada filmya sempet sangsi apa filmnya bisa mengadopsi jalan cerita novelnya dengan baik. Di dalem novelnya diceritain tentang pria yang sempurna, mungkin terlalu sempurna, pinter, akhlaknya bagus, good looking juga, too perfect.. Pria ini, Fahri, di peranin sama Fedi Nuril, kayanya ko kurang sreg, tapi ngga nemu juga artis yang kira-kira pas buat meranin Fahri. Setelah baca kisah dibalik layar Ayat - Ayat Cinta yang di tulis mas Hanung Bramantiyo, rasa sangsi yang pernah ada berubah jadi rasa penasaran.

Sabtu kemaren film ini akhirnya diputer di bandung, midnight, karna bener-bener penasaran dengan hasil film yang kabarnya proses castingnya aja ngabisin waktu 5 bulan, jadi sabtu kemaren dibela-belain nonton film yang baru dimulai jam setengah dua belas malem, bisa dibilang niat banget soalnya sabtu pagi nya baru pulang dari purwokerto jam tiga pagi dan minggunya musti masuk kerja untuk nyiapin data buat dibawa ke medan senin besok.

Sebenernya nonton film yang di adopsi dari novel musti siap-siap untuk kecewa, jangankan film Indonesia, film produksi Holywood yang di adopsi dari novel juga seringkali ngga lebih bagus dari novelnya. Tapi salut juga dengan antusias penontonnya, studio 1 tempat film ini di puter, penuh, tanpa ada satu kursi pun yang tersisa. Dibalik beberapa adegan yang ngga sesuai dengan versi novel, seperti Aisyah yang di peranin Ryanti terkesan antagonis, film ini memang layak di tonton.



*pic dari sini dan sini

4 comments:

Anonymous said...

masalah klasik di Indonesia, ..kekurangan penulis skenario yang bagus yang bisa menterjemahkan bahasa novel ( KATA SIFAT ) ke bahasa skrip ( KATA KERJA )

Anonymous said...

menurut kabar yg beredar kita bakal kecewa berat karena jauh dari versi aslinya ya...

Anonymous said...

aku ga pernah baca bukunya dan entah kenapa emski berkali-kali disodori aku ga pengen baca..dan dengan alasan yang sama aku ga pengen nonton filmnya..hanya saja kemaren sebelum film ituh diputar di bioskop tepatnya seminggu sebelumnya aku mendapatkan kesempatan untuk melihatnya..ada yang bisa mendonlod film itu bahkan sebelum di bioskop beberapa temen di samarinda juga bilang sudah dapet donlodannya...

Adhini Amaliafitri said...

Saya sangat puas dengan film ini. Film yang sangat cantik dan memiliki akhlak islami yang begitu indah. Namun saya juga begitu mencintai novelnya, sebuah novel pembangun jiwa, sangat cocok disandang Ayat-Ayat Cinta. Novel maupun film Ayat-Ayat Cinta, saya begitu mencintai keduanya. Begitu menggilai. Begitu mencandu. Begitu menghargai karya seorang Habiburrahman El Zhirazy dan Hanung Bramantyo.