Pages

Renungan Ramadhan Part III : Syukur


Postingan ini sedikit terlambat. Saat takbir sudah sayup-sayup terdengar dari kejauhan, Dewi baru bisa nyelesaiin postingan ini. Syukur jadi topik terakhir di perenungan kali ini. Sebuah renungan lain setelah ikhlas dan sabar. Syukur yang merupakan kualitas hati, dan dengan bersyukur kita akan diliputi rasa damai, tentram dan bahagia.


Fabiayyi Alaa 'irabbikumaa tukadzibaan.. "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" Ayat yang terus diulang dalam surat Ar-Rahman, sepertinya ayat ini jadi cambuk untuk ngingein kita betapa kita seringkali lupa untuk bersyukur, padahal nikmat Alah begitu banyak.. Pernah ga kita bersyukur karna Allah udah ngebuat kita mudah untuk mencerna makanan, bersyukur disetiap kedipan mata kita, bersyukur karna kita dapat mendengar dengan jelas, melihat tanpa mengalami kesulitan dan bersyukur disetiap tarikan nafas kita?


Syukur bukan hanya dengan ucapan "Alhamdulillah", pada saat kita mengucapkan "Alhamdulillah" saat itu kita baru saja bertahmid, tetapi bersyukur dengan tindakan dan hati. Bersyukur dengan terus mengingat Allah dan segala yang telah di karuniakan oleh-Nya. Fadzkuruunii Adzkurkum wasyikuruulii walaatakfuruun.. "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah 2:152)


Syukur bukan hal yang sulit untuk dilakukan, tetapi seringkali dilupakan. Bersyukur Allah memberikan orang tua yang begitu baik, memberikan kehidupan yang indah, memberikan pengalaman yang berharga. Alhamdulillah ya Rabbi..

Alhamdulillah kita sudah berada di penghujung Ramadhan, mudah-mudahan amal ibadah kita diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT..Amiiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin... Dan semoga kita dipertemuan dengan ramadhan tahun depan dan bisa beribadah lebih baik lagi..

Minal Aidin Falfaidzin..Mohon maaf lahir dan bathin..

4 comments:

Jaloee said...

Bener-bener trilogi :D

Surat Ar-Rahman itu salah satu surat yang aku suka.

eh emang postingan terakhir ini, pas malam takbiran kitu dew...heuheuheu kakara apal, maklum lebaran ngga kemana-mana diam di rumah..ngeblog jg jadi males bw...

gimana lebaran-nya sukses ?

Anonymous said...

syukur ada di hati pikir jiwa, mulut dan tindakan raga melengkapinya.

namanya manusia jeng, loncatan2 pikir hati jiwa bisa melebihi loncatan petir, selalu dinamis, selalu tidak stabil.

syukur yg dilafalkan setiap hari pun lalu dengan mudah kehilangan makna, karena menjadi biasa...

salam lebaran saja jeng, mohon maaf lahir batin

Anonymous said...

met lbaran...moiga bisa kuetuemue lagie dengan romadon yang akan datang...

Anonymous said...

Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir & batin :)