Pages

Tuhan, ijinkan aku menjadi pelacur

Butuh waktu dua jam penuh buat baca buku 261 halaman ini.. Buku yang nyeritain tentang perjalan hidup seorang muslimah yang sebelumnya sangat islami dan akhirnya kecewa pada "Tuhan"nya, tidak..tidak hanya kecewa tapi patah hati yang sudah berongga oleh kekecewaan yang perih, teramat perih untuk dilukiskan.. Tuhan yang telah di sembahnya dan telah diabdikan seluruh hidup untuk "Tuhan"nya itu.. Dia memang seorang muslimah..tapi bukan Tuhan-Islam yang dia hakimi, tapi Tuhan terkasihnya sendiri. Kalaupun Tuhan-Islam, toh Tuhan dalam Islam tidak harus seragam dan sama bentuk karena Ia berakar dari tafsir yang berbeda. Kita boleh sama membaca Qur'an dan Sunnah, tapi gambaran di dalam kepala kita bisa jadi berwarna banyak.

Dari perjalanan mencari Islam yang sesungguhnya, yang malah menyesatkan hati dan fikirnya.. Karena terjerumus dalam jamaah yang telah melukai nalar sekaligus menghancurkan iman pada agama & Tuhan, jamaah yang tidak menyegarkan kehausannya akan ilmu. Dia berontak pada "Tuhan"nya dengan caranya, dia mulai mencoba merokok [yang sebelumnya tidak pernah sekalipun dia sentuh], mencicipi narkoba, sampai akhirnya berpetualang pada satu pria ke pria lainnya.. Dia kini sangsi akan Tuhan, Tuhan dirasa telah menyia-nyiakannya ketika dia berjalan dengan segala sungguh dilorong putih, dia merasa "Tuhan"nya telah membuang begitu saja semua pengorbanan & pengabdian yang telah dia lakukan.
Yang menarik, lelaki yang menjadi objek petualangannya adalah lelaki yang bersembunyi dibalik sucinya firman-firman yang ternyata hanya orang-orang pengecut. Petualangan pertamanya dilakukan dengan seorang lelaki dari aktivis kiri yang memegang teguh ideologi besar. Dia telah mati rasa terhadap laki-laki, semakin absurd, tentang Tuhan, tentang agama dan tentang cinta...
Buku karya muhidin M Dahlan ini fiksi yang bahan bakunya diambil dari kisah nyata...

6 comments:

Iman Brotoseno said...

buku yang menarik,..karena sebenarnya pergolakan tentang pertanyaan tentang Isalm banyak menggelisahkan sebagian umatnya sendiri. Ini memang bukan masalah keimanan yang tipis atau murtad. Tetapi lebih bagaiman Islam bisa menjelaskan peranannya terhadap emansipasi wanita, modernisasi, toleransi, pluralisme dan kasih sayang sendiri.

Yunus Idol said...

Kalau saya, meskipun saya bukan Tuhan, saya nggak akan mengijinkan siapapun menjadi pelacur..

Van Elki said...

Ikut koment ya...

Dari narasi kamu, sepertinya makna "Tuhan" yang dimaksud dalam arti filsafat.

Bisa jadi, apa yg ditulis dalam buku ini, merupakan gambaran proses manusia mencari Tuhan sebagaimana dimaksud dalam filsafat materialisme. Di mana keberadaan sosok Tuhan dipandang sebagai proses sejarah manusia mencari solusi atas kelemahannya menghadapi problem-probelemnya di dunia.

Buku ini cukup menggoda untuk dibaca... Nanti sy coba cari deh untuk koleksi.

Oya, kenapa gak buat sinopsisnya aja sekalian, untuk dikirim ke media cetak. Lumayankan...

Lam kenal deh....

Anonymous said...

dari resensi kamu buku ini menarik. pengen beli deh. salam kenal ya....:)

Nieke,, said...

waw, reviewnya bagus skaaaliii..

jadi penasaran deh sama ni buku ;)

Jovan B said...

boleh pinjem ga..?
Atau w beli deh...
ini yg edisi pertama kan ?
Pls e-mail me at jperkasa2@gmail.com