Pages

Back..


Ini bukan kejenuhan, bukan juga karna pekerjaan yang menyita seluruh waktu. Sebenernya saya bisa saja meluangkan sedikit waktu untuk membuka halaman web ini dan menulis sepenggal paragraf atau sebaris kata atau setidaknya satu kata saja untuk membuktikan saya ada, saya eksis. Tapi entah kenapa rasanya berat, rasanya masih ada yang salah, entah apa. Selama sebulan ini saya mencari, tapi saya sendiri tidak begitu jelas dengan apa yang saya cari.

Akhirnya saya seolah meninggalkan dunia ini, dunia blog yang dulu sempat jadi tempat curhat yang tidak pernah complain. Sampai akhirnya rasa rindu mengalahkan semuanya, saya rindu menulis, saya rindu membaca postingan temen-temen blogger yang lain. Saya tidak lagi mau peduli dengan rasa yang tidak jelas apa yang masih tetap saja ada. Biar saja ada sampai akhirnya rasa itu pergi tanpa saya suruh. Saya ingin kembali menulis, saya ingin berceloteh, saya ingin tetap ada disini....

*pic diambil dari sini

Nyala


Malam merambat, hanya terdengar ringkik jangkrik dan suara rebek speaker komputer yang masih setia dengan lagu-lagu jadulnya. Saya lagi melow malam ini, denger lagu-lagu jaman sma dulu, The Drugs don't work - The Verve, You and Me Song - The Wannadies, Push - Matchbox 20, Creep - Radiohead...

Bikin inget jaman dulu, sepuluh taun yang lalu.. Masih dengan rok abu-abu dan rambut kucir kuda, hidup rasanya indah banget waktu itu, ngga ada beban yang berarti selain ulangan atau Ebtanas. Saat tidur terasa begitu nikmat tanpa disibuki dengan pekerjaan yang mengurangi porsi tidur karna masih harus terjaga sampai jam 3 dini hari selama seminggu penuh. Saat-saat menghabiskan sore di mall sambil nikmatin ice cream cone atau cuman sekedar ngobrol seru di sudut kamar yang berantakan.

Banyak yang berubah setelah sepuluh taun, hidup yang tadinya indah jadi
terasa hambar. Dulu sepertinya hidup itu campuran warna-warna yang indah, dan setiap harinya muncul warna baru yang makin menambah kecerian disetiap harinya, sekarang hidup rasanya cuman terdiri dari dua warna, hitam dan putih, terkadang warnanya makin samar, walau sesekali muncul warna baru yang lebih indah tapi warna-warna itu ngga pernah bertahan lama, hanya mampu bertahan sebentar sampai akhirnya hilang dan hanya terlihat abu yang samar.

Seringkali ada tanya dalam hati, adakah Nyala yang terang, yang mampu membuat warna terlihat semakin cerah tanpa mengurangi keindahannya? Nyala yang dapat mengubah abu menjadi biru? Nyala yang tak meredup meski sumber cahaya dimakan oleh gelap.. Sekarang saya hanya menunggu saatnya tiba, saat Nyala membuat warna menjadi lebih indah, saat hitam dan putih berubah jadi lebih berwarna, saat terang datang dan gelap tak lagi jadi teman setia..


Waiting..
Still waiting..
I'll always wait..

"Percayalah terang akan datang disaat yang tidak terduga
Dan malaikat diatas bumi tersenyum lepas
Percaya pada semua saatnya akan tiba
Dan pada waktunya semua akan beterbangan
...
Dimanakah kita kan berpijak dan terus melangkah kedepan
Tanpa ada ingatan lama terbawa kembali"
~Nyala by Pure Saturday~


That I would be good..




"..that I would be good even if I lost sanity
that I would be good whether with or without you.."

~That I would be good by Alanis Morrissette~




Lagi-lagi tentang kamu.. Ketika semua orang menyuruhku berhenti, ketika semua orang lelah mendengar keluh, saya masih tetap mengenang. Bukan berarti saya tidak capek, saya capek, saya ingin berhenti. Dan mungkin ini saat nya, ini waktu yang tepat, ya hari ini, detik ini, ah sekarang memang waktunya. I would be good… Saya akan baik-baik saja.. Bukannya waktu itu saya pernah bilang, saya akan baik-baik saja walau waktu itu dengan diiringi Love hurt-nya Incubus.


"when I'm done with thinking, then I'm done with you.
when I'm done with crying, then I'm done with you.
when I feel so tired, then I'm done with you.
everybody feels this way sometimes, everybody feels this way and I do
."
~I do by Lisa Loeb~


(sayang di radioblogclub ngga ada lagu ini)

Semuanya sudah berakhir, saya yakin akan ada awal yang jauh lebih indah. Kalau bukan sekarang mungkin besok atau lusa atau mungkin masih berminggu-minggu lagi, entahlah.. Tapi saya cukup optimis dan saya juga berusaha untuk tetap bersabar, bukankah sabar tak berbatas? Saya pernah baca disatu buku, buku yang sempet jadi pocket book karna slalu saya bawa dan baca setiap saat (buat yang lagi desperate buku ini cocok banget, judulnya "Agar Selalu Ditolng Allah" karangan Hendra Setiawan) katanya, menurut penelitian ilmiah,orang optimis itu hidup lebih lama. Karna orang optimis memandang kegagalan yang terjadi pada dirinya disebabkan oleh sesuatu yang dapat berhasil dimasa mendatang. Dan itu yang saya yakini sekarang, saya yakin saya bakal jadi orang yang paling bahagia suatu saat nanti. Untuk itu saya hanya perlu bersabar.


"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar"
~QS. Al-Baqarah 2:155~

Entah sudah berapa orang yang berusaha mengenalkan saya dengan teman, saudara, tetangga bahkan memperkenalkan dirinya sendiri. Tapi belum pernah ada seorangpun dari mereka yang membuat hati saya bergetar, semua terasa hambar. Saya tidak merasa ada ketertarikan dengan mereka dan juga ada perasaan tidak mau terikat dengan mereka. Sampai akhirnya saya bertemu dia. Dia guru di tempat kursus yang lagi saya ikuti belakangan ini. Saya merasa dia punya senyum paling manis yang pernah saya liat. Begitu sempurnanya Alllah melukiskan sunggingan senyum diwajahnya. Dia juga bisa membuat saya tersenyum-senyum di perjalanan pulangnya. Akhirnya hati saya bergetar, begitu hebat getarannya sampai-sampai saya tidak bisa merasakan kaki saya sendiri. Saya yang pernah lupa bagaimana merasakan sebuah "rasa" dan menikmati indahnya mencinta akhirnya merasakan lagi indahnya itu semua. Walau saya harus puas hanya dengan memandang dan menikmati senyumnya. Karena saya tidak pernah punya keberanian untuk memulai. Biarlah, mungkin dia menjadi indah karna saya hanya menikmatinya dari jauh..

Iseng

Postingan ini bener2 iseng... Setelah beberapa waktu kemaren ngga pernah posting karna ide yang muncul cuman berputar-putar ngga jelas di ruang fikir, dan cuman berbentuk puzzle yang semrawut tanpa jadi bentuk yang jelas, gara-gara kerjaan yang juga butuh konsentrasi lebih (kerjaan..hmm kayanya cuman kerjaan yang bisa dijadiin kambing hitam, padahal sampe kantor buka messenger dan lebih konsentrasi kesana)

Sampai barusan baca blognya lia (blogwalking juga udah jarang banget, heu heu heu) ada postingan yang judulnya "Episode Blogger Pemula" dan iseng nyoba ngisi quiznya dari sini, dengan jawaban yang bener-bener ngawur hasilnya :

What Kind of Blogger Are You?

"Purist Expert Socialite" ???? lha blogwalking juga jarang, ko ya dibilang expert socialite...heu heu heu...

Renungan Ramadhan Part III : Syukur


Postingan ini sedikit terlambat. Saat takbir sudah sayup-sayup terdengar dari kejauhan, Dewi baru bisa nyelesaiin postingan ini. Syukur jadi topik terakhir di perenungan kali ini. Sebuah renungan lain setelah ikhlas dan sabar. Syukur yang merupakan kualitas hati, dan dengan bersyukur kita akan diliputi rasa damai, tentram dan bahagia.


Fabiayyi Alaa 'irabbikumaa tukadzibaan.. "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" Ayat yang terus diulang dalam surat Ar-Rahman, sepertinya ayat ini jadi cambuk untuk ngingein kita betapa kita seringkali lupa untuk bersyukur, padahal nikmat Alah begitu banyak.. Pernah ga kita bersyukur karna Allah udah ngebuat kita mudah untuk mencerna makanan, bersyukur disetiap kedipan mata kita, bersyukur karna kita dapat mendengar dengan jelas, melihat tanpa mengalami kesulitan dan bersyukur disetiap tarikan nafas kita?


Syukur bukan hanya dengan ucapan "Alhamdulillah", pada saat kita mengucapkan "Alhamdulillah" saat itu kita baru saja bertahmid, tetapi bersyukur dengan tindakan dan hati. Bersyukur dengan terus mengingat Allah dan segala yang telah di karuniakan oleh-Nya. Fadzkuruunii Adzkurkum wasyikuruulii walaatakfuruun.. "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah 2:152)


Syukur bukan hal yang sulit untuk dilakukan, tetapi seringkali dilupakan. Bersyukur Allah memberikan orang tua yang begitu baik, memberikan kehidupan yang indah, memberikan pengalaman yang berharga. Alhamdulillah ya Rabbi..

Alhamdulillah kita sudah berada di penghujung Ramadhan, mudah-mudahan amal ibadah kita diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT..Amiiin Ya Allah Ya Rabbal Alamiin... Dan semoga kita dipertemuan dengan ramadhan tahun depan dan bisa beribadah lebih baik lagi..

Minal Aidin Falfaidzin..Mohon maaf lahir dan bathin..

Renungan Ramadhan Part II : Sabar


Rencananya pengen bikin trilogy di bulan ramadhan ini. Insya Allah bakal ada satu lagi postingan renungan ramadhan. Setelah kemaren ngebahas "kulit"nya ikhlas, postingan sekarang mau coba bahas tentang sabar. Berbekal ayat ini : "Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar" (QS.Al-Baqarah 2:153)


Secara Harfiah sabar berarti tabah menghadapi ujian. Menurut Zun al-Nun al-Mishry, sabar artinya menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, dan tenang ketika mendapat cobaan, serta menampakkan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran. Sedangkan menurut Ibnu Atha, sabar artinya tetap tabah dalam menghadapi cobaan dengan sikap yang baik.

Menurut versinya Pa Aam Amiruddin, sabar artinya teguh berada dalam jalan kebenaran tidak larut pada ajakan nafsu, jiwanya tidak pernah mengenal putus asa, dan lidahnya tidak pernah mengeluh kecuali kepada Allah SWT.

Kalo bisa di simpulin mungkin sabar itu berarti menerima kehendak Allah dengan hati lapang, tabah dan tenang menghadapi cobaan Allah, dengan tetap berada pada jalan yang di ridhai Allah. Tetap berikhtiar walau seringkali mendapat kesulitan dan cobaan. Perlu digaris bawahin sabar itu tak berbatas. Tidak ada batas untuk kita bersabar, jika ada orang bilang sabar itu ada batasnya itu berarti tanda orang itu tidak lagi sabar & ikhlas menerima ketentuan Allah. Walahualam..

"Bersabarlah dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipudayakan" (QS. An-Nahl 16:127)

Renungan Ramadhan Part I : Ikhlas

Salah satu kunci mendapatkan ketenangan batin adalah menjadi orang yang ikhlas. Ikhlas dalam beribadah, ikhlas dalam bekerja, ikhlas dalam menjemput ridha Allah SWT. Tetapi menjadi orang yang senantiasa ikhlas tidak mudah. Ikhlas hanya akan datang dari seseorang yang mencintai Allah dan menjadikan Allah satu-satunya sandaran dan harapan.
Allah SWT berfirman: ''Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas dan teguh. Mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang benar.'' (QS Al-Bayyinah,98 : 5)

Rasulullah Saw bersabda : "Berbahagialah orang-orang yang ikhlas, yaitu orang-orang yang apabila hadir mereka tidak di kenal, dan apabila tidak ada mereka dicari. Mereka itulah lampu-lampu hidayah. Dengan mereka, nampaklah segala fitnah orang-rang yang zalim." (H.R. Baihaqy)
Hidup akan menjadi sangat indah jika kita ikhlas dalam menjalaninya, ikhlas bukan saja berarti kita menerima segala ketetapan Allah SWT. Syaikh Ibrahim Dasuqi (1986) mengutarakan ikhlas adalah cahaya yang dimasukkan Allah ke dalam hati hamba-hamba-Nya yang terpilih. Ia adalah cahaya yang menerangi lubuk hati mereka yang hatinya senantiasa tertuju kepada Allah, yang memeberikan kehidupan pada hati mereka yang mati, yang memberikan kekuatan kedalam jiwa yang membangkitkan semangat dan yang mengangkatnya ke tingkat kehidupan yang lebih mulia. Dengan itu hati mereka tidak terbesit rasa dendam, tidak egoistis, tidak ada perasaan ingin dipuji dan dilihat orang, dan tidak pula sifat nifak. Sebaliknya yang ada hanyalah kesucian, kemurnian dan kesempurnaan yang akan mengantarkannya kepuncak kemuliaan, tempat orang-orang yang dekat kepada Allah (Al-Muqarrabin).
Faktor yang membentuk keikhlasan :
1. Memperhatikan pandangan khalik, bukan pandangan makhluk
2. Mensinkronkan antara yang lahir dengan yang bathin.
3. Menganggap sama antara pujian dan celaan manusia.
4. Tidak memandang diri sebagai orang ikhlas. Sehingga ta'ajub kepada diri sendiri.
5. Melupakan pahala di akherat. Terus berupaya untuk beramal sebaik mungkin
6. Menghalangi diri dari riyadan hawa nafsu.

Salah satu cara untuk ikhlas menurut Ummu Habibah adalah dengan menghilangkan ketamakan terhadap dunia dan berusaha agar hati selalu terfokus kepada janji Allah, bahwa Allah akan memberikan balasan berupa kenikmatan abadi di surga dan menjauhkan kita dari neraka. Selain itu, berusaha menyembunyikan amalan kebaikan dan ibadah agar tidak menarik perhatianmu untuk dilihat dan didengar orang, sehingga mereka memujimu. Belajarlah dari generasi terdahulu yang berusaha ikhlas agar mendapatkan ridho Allah


-Sumber : Kajian Islam Intensif Majelis Percikan Iman-

Rise & Shine


I want to be alone for a while
I want earth to breathe to me
I want the waves to grow loud
I want the sun to bleed down

See the waves go down
See the moon alone
See the world unshown
I raise my hesd and whisper

Rise and shine
Rise and shine my sister

I want to see the wounded moon
I want the sea to break through
I want it all to be gone tomorrow
So I've come to say goodbye...

By the cardigans


The CardigansRise & Shine

*blm ada ide posting, heu heu heu..*
note : klik play to listening

It has been a year...

Tenang saja sayang.. Kau akan baik-baik saja..
Kau akan baik-baik saja..


Failed... Again...

Terjadi lagi...
Gagal lagi.. Dan entah untuk kali keberapa ini terjadi..
Kali ini saya terpaksa kembali ke Bandung dan mulai dari awal lagi.
Semuanya serba tiba-tiba. Sebenarnya dari awal sudah terasa ada yang mengganjal dengan pekerjaan ini. Tapi toh tetap saya jalani karna saya merasa membutuhkannya. Dan yang paling saya inginkan waktu itu hanya pergi dari kota yang memenuhi setiap sudutnya dengan kenangan. Saya ingin jauh dari kota ini, berharap mendapatkan kenangan yang jauh lebih indah di kota lain. Tapi ternyata saya salah, meninggalkan kota ini bukanlah sebuah jawaban. Ternyata di kota yang baru saya mendapatkan masalah baru, yang tidak bisa saya hadapi. Tanggung jawab pekerjaan saya ternyata berat, tidak semudah yang saya perkirakan sebelumnya. Selain membuat schedule pengiriman saya juga harus berinteraksi dengan customer belum lagi saya harus "menekan" orang produksi. Dan itu yang tidak bisa saya lakukan, saya tidak bisa me-lobby orang-orang ini. Dan setiap pagi saya berangkat bekerja semuanya terasa berat, karena saya takut dengan apa yang akan dihadapi di tempat bekerja nanti. Ini berlangsung setiap hari. Sampai pada titik saya tidak nyaman berada disana. Ternyata supervisor menangkap gejala itu dan dia bilang "Kamu tidak akan bahagia berada disini dan saya juga tidak akan bahagia". Kata-kata itu terus terngiang. Saya membenarkan apa yang dia katakan. Dan akhirnya mulai tanggal 8 agustus kemarin saya tidak lagi bekerja disana. Hmm..lagi-lagi mengalami kegagalan di bulan Agustus...
Lelah?
Tidak!! Saya masih belum lelah..
Saya masih ingin berjuang lebih keras lagi. Dan kegagalan kali ini lebih membuka mata dan pikiran saya. Selama bekerja disana saya merasa ilmu yang saya pelajari hanya bertahan pada satu titik, sedangkan saya ingin mengembangkan ilmu lebih jauh lagi. Saya bersyukur bisa kembali lagi ke kota yang telah membuat saya dewasa. Saya ingin mencari ilmu disini. Saya benar-benar haus ilmu sekarang. Saya mulai mengumpulkan buku-buku untuk menyempurnakan niat ini dan mencari tempat belajar yang tepat.

Dengan kegagalan yang kesekian kalinya ini saya semakin yakin. Allah pasti punya rencana yang jauh lebih indah. Dia tidak akan mengambil apapun kecuali akan menggantinya dengan yang lebih baik. Dan itu akan terjadi jika kita mau bersabar dan ridha dengan ketetapan-Nya.

"Dan sungguh kami akan berikan ujian padamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar.."
QS. Al-Baqarah 2:155

Saya percaya apa yang terjadi pada saya dan pada seluruh penghuni alam semesta ini dibawah kuasa-Nya. Dan saya percaya dalam satu kesulitan ada dua kemudahan. Walahualam...